• Blogger Template Preview
  • Blogger Template Preview

Indonesia bangga melaksanakan agenda rutin pemerintahan 5 tahun sekali,pemilu, hingga rela menghabiskan dana triliunan rupiah hanya untuk pemilu. Namun nampaknya dana yang triliunan rupiah itu akan menjadi sampah perpolitikan praktis bangsa ini. Pasalnya dana tersebut dipergunakan untuk pemilu sesaat, digunakan untuk transportasi logistik ke seluruh pelosok daerah, pengadaan surat suara, pengadaan tinta, pengawasan pemilu, dll, setelah itu hilang begitu saja. Namun hasilnya? Bisa kita lihat sendiri hasilnya seperti apa.
Pemilu legislatif yang diadakan 9 april lalu bukannya menimbulkan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia, tapi malah menimbulkan banyak permasalahan ditengah-tengah masyarakat. Ini merupakan fenomena yang luar biasa karena ini selalu terjadi setiap kali pemilu diadakan. Kalau kita sering dan rutin membaca surat kabar yang berkaitan dengan pemilu, akan kita dapati berbagai macam kekecewaan-kekecewaan atau permasalahan-permasalahan yang muncul karena pemilu. kekecewaan-kekecewaan tersebut pada dasarnya bisa dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kekecewaan Masyarakat
Masyarakat kecewa terhadap pemilu,yang kekecewaannya itu ditujukan ke pemerintah, parpol dan caleg, simpatisan parpol,dan dirinya sendiri.
a. Kekecewaan Masyarakat terhadap Pemerintah; dikarenakan pemerintah lebih peduli dengan pemilu dari pada masyarakat miskin, hingga rela mengeluarkan dana triliunan rupiah, tapi kalau untuk rakyat miskin?
b. Kekecewaan terhadap parpol dan caleg; visi dan misi yang kurang jelas, parpol menggunakan politik uang dan politik janji untuk menarik masa.
c. Kekecewaan masyarakat terhadap simpatisan parpol; masyarakat yang sadar, banyak melihat simpatisan parpol tersebut hanya ingin mengambil keuntungan dari parpol saat pemilu saja, seperti pembagian uangnya, pembangian sembako, pelayanan kesehatan gratis dll.bukan karena kesadaran politik.
2. Kekecewaan Parpol
Banyak juga Partai politik yang mengalami kekecewaan terhadap hasil pemilu legialatif, mereka kecewa terhadap perolehan suara yang tidak mencapai target yang kekecewaannya itu seringkali dilampiaskan ke KPU, Pamwaslu, maupun KPPS. Salah satu wujud rasa kekecewaan mereka berupa tuduhan telah terjadi kecurangan dalam penggitungan suara juga mempersoalkan masalah DPT yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Mereka menganggap dana kampanye yang mereka keluarkan dan yang disalurkan untuk masyarakat dalam bentuk bantuan sembako dan pelayanan kesehatan gratis tersebut akan membawa pencapaian target perolehan suara.
3. Kekecewaan Calon Legislatif
Beberapa Rumah Sakit Jiwa sudah menyiapkan tempat tambahan bagi pasiennya jauh-jauh sebelum pemilu. Pihak rumah sakit jiwa memperkirakan jumlah pasiennya akan melonjak setelah pemilu legislatif tanggal 9 April lalu. Hal ini memang manjadi kenyataan, para caleg yang mengalami kekecewaan kekalahan pemilu banyak yang menunjukkan tanda tanda kurang sehat akalnya, stress /depresi. Stressnya para Caleg ini lebih dikarenakan ketidaksiapan mental mereka mengalami kekalahan dalam pemilu. Mereka rela mengeluarkan banyak dana walaupun diperoleh dengan cara hutang, untuk bisa gol dalam pemilu dan menjadi anggota legislatif. Namun apa yang mereka harapkan tidak kesampaian. Apasih sebenarnya yang diinginkan caleg ini hingga rela mengeluarkan banyak dana? Yang sebenarnya mereka harapkan dengan lolosnya mereka dalam pemilu adalah mereka bisa dengan mudah mendapatkan uang (hanya duduk-duduk dan mengeluarkan pendapat) dan uang yang dikeluarkan selama kampanye dan pemilu bisa dengan cepat kembali (balik modal) dengan menjadi anggota legislatif.
4. Kekecewaan Simpatisan
Jangan salah, simpatisan partai juga mengalami kekecewaan dengan kalahnya parpol yang mereka dukung dalam pemilu.
Itulah kekecewaan-kekecewaan yang muncul dalam pesta demokrasi. Tidak hanya pada pemilu tetapi hampir dalam setiap bidang termasuk dalam bidang pemerintahan (ex. Kebijakan pemerintah) akan membuat setiap orang sering merasakan kekecewaan yang diakibatkan sistem pemerintahan yang diterapkan. Untuk itu marilah kita hijrah dari sistem kufur ke sistem Islam. Mari kita tegakkan kembali Daulah Khilafah Islamiyah untuk memperbaiki sistem pemerintahan yang diterapkan sekarang. Susanto

Comments (0)

Posting Komentar

bagi anda yang punya komentar silahkan tulis di sini

Mitra Dakwah